top of page

PENASARAN MALAM-MALAM


Saya sudah lama menanti pertunjungan teater yang satu ini, The Curious Incident of the Dog in the Nighttime. Teater ini diangkat dari kisah novel karangan Mark Haddon terbitan 2003 berjudul sama yang sangat saya suka. Ceritanya sederhana tapi punya makna yang dalam *tsahh.

Soal anak laki-laki umur 15 tahun bernama Christoper yang sebenarnya sangat pintar. Hanya, dia tidak pandai bicara dan menolak bicara dengan orang yang tidak dikenal. Dia tidak mau disentuh, bahkan oleh orang tuanya. Dia tidak mau berbohong. Karenanya, dia menggilai matematika karena baginya angka tidak pernah bermakna ganda, tidak seperti kata yang bisa berarti banyak hal. Lalu, kematian seekor anjing membuatnya keluar dari zona aman, hingga dia sadar bahwa dia bisa melakukan apapun meskipun memiliki keterbatasan.

Dari dulu saya suka bertanya-tanya kenapa tidak ada yang terpikir untuk mengangkat novel ini ke layar lebar, ya setidaknya teater. Lalu saat sampai di Newcastle, September tahun lalu, doa saya terkabul. Di bandara, saya langsung disuguhi papan iklan pertunjukan teater berdasarkan novel tersebut yang akan dimainkan pada awal 2015. Di iklan itu disebutkan kalau ini adalah pertunjukan teater paling baru yang ada di Inggris dan mendapatkan rating sempurna.

Lalu, malam itu, pada 28 Januari, setelah membeli tiket dari jauh hari, saya langsung bergegas ke Royal Theater Newcastle untuk menontonnya. Saya berhasil mempengaruhi tiga orang teman untuk menonton bersama saya hari itu. Berhubung harga tiketnya mahal sekitar 18 pound hanya untuk kursi partial view, saya harus benar-benar persuasif. Tidak mudah dapat tiket dengan posisi yang bagus karena kebanyakan kursi sudah laku terjual untuk 10 hari ke depan. Memang, selain teh, hal yang paling digilai orang-orang Inggris adalah pertunjungan teater.

Teater tersebut dimainkan berpindah-pindah di seluruh Inggris. Durasi pertunjukannya 2 jam 40 menit dengan satu kali jeda di tengahnya. Ini masih lebih cepat ketimbang pertunjukan teater koma yang pernah saya nonton yang mencapai 5 jam. Pertunjukan teater yang dipertontonkan di Inggris umumnya diangkat dari cerita-cerita popular yang memiliki alur penceritaan yang jelas. Berbeda dengan banyak teater di Indonesia yang kisahnya cenderung abstrak, terlalu ‘nyastra’, sehingga kadang bikin bingung. Karena saya hanya punya kemampuan pikir seadanya, jadi teater popular lebih cocok dengan kapasitas otak saya. Makanya sepanjang pertunjukan saya tidak pernah bosan.

Para pemain berhasil menerjemahkan setiap karakter yang ada di dalam buku tersebut seperti yang saya inginkan. Dialog yang ada di dalam buku dituturkan dengan lancar, ekspresif, dan emosi yang pas. Mengingat, banyak dialog panjang dan rumit di dalam bukunya. Pencahayaan panggungnya canggih dan kualitas suara yang dihasilkan jernih karena pakai teknologi yang keren. Tata panggungnya sangat sederhana. Tidak banyak barang di atas panggung, mereka hanya menggunakan kotak-kotak yang digunakan untuk banyak fungsi, seperti meja, kursi, kotak, dll. Namun hal tersebut, tidak menghalangi imajinasi penonton.

Sayangnya, karena kami duduk di kursi partial view, ada bagian panggung yang tidak bisa kami liat. Lain kali saya pastikan menonton di kursi yang keseluruhan panggungnya bisa terlihat, meskipun konsekuensinya harus mengeluarkan uang lebih banyak. Pertunjukan ini layak dibayar mahal. Berikutnya, Kill the Mockingbird. Mari.

Leave feedback
Recent Posts
bottom of page