top of page

SA WA DEE KAP!!


“Sa wa dee kap,”sapa Kun Aun. Tapi panggil saja dia Mr Bandit. Pria bertubuh besar ini menjadi pemandu wisata saya di Bangkok, Thailand hari itu. “Selamat datang di Bangkok, City of Angel,” katanya lagi.

Ya, “Kota Para Malaikat” begitu panggilan yang dilekatkan pada kota yang memiliki nama asli Krung Thep. Eit, masih ada kepanjangannnya, Krung Thep Mahanakhon Amon Rattanakosin Mahinthara Yuthaya Mahadilok Phop Noppharat Ratchathani Burirom Udomratchaniwet Mahasathan Amon Piman Awatan Sathit Sakkathattiya Witsanukam Prasit.

Yang berarti, kota malaikat, kota besar, kota intan abadi, kota Dewa Indra yang tidak tergoyahkan, ibukota agung dunia yang dikaruniai sembilan batu permata berharga, kota kebahagiaan, penuh dengan Istana Kerajaan yang sangat besar yang menyerupai surga dimana pemerintahan adalah reinkarnasi dewa-dewa, sebuah kota yang diberikan oleh Indra dan dibangun oleh Wisnu. Panjang yah.. Fiuh

Lalu selain namanya yang panjang apa lagi yang menarik dari dari Thailand?” tanya saya. Bandit pun menjawab. “Mari berbelanja,” katanya. Lalu ke sanalah kami. Pasar Cathucak yang lebih dikenal dengan JJ Market. Sekilas JJ market seperti pasar tradisional biasa. Namun bagi para pecinta belanja dan kerajinan tangan JJ marlet adalah surga. Namun bagi saya yang tidak terlalu suka belanja tapi mencintai suasana di pasar tradisional, JJ Market berarti kedamaian. Pasar tradisional selalu menarik buat saya. Kalau ke sebuah kota baru saya harus singgah dulu ke pasar tradisionalnya. Tempat itu bisa membuat saya lebih mengerti tentang kota yang saya kunjungi.

JJ Market adalah pasar terluas di Thailand dengan luas 35 hektare dan dihuni oleh sekitar 5 ribu toko. Setiap hari pasar ini didatangani oleh sekitar 200 ribu orang. Terlebih pada Sabtu dan Minggu. Untuk mencapai ke pasar ini, Anda cukup menaiki MRT Bangkok Metro Blue Line dan turun di statiun Kamphaengphet. Atau hanya butuh 5 menit berjalan kaki dari stasiun Mo Chit BTS Skytrain Sukhumvit line dan stasiun MRT lainnya, Suan Chatuchak. Namun bila tak ingin repot, naiki saja ‘taxi’ atau tuk tuk. Jangan tertipu. Taxi di Thailand sama dengan becak motor. Sedangkan taksi dengan argo macam di Indonesia disebut ‘taxi meter’.

Pasar ini menyuguhkan beragam barang yang mendukung industri kreatif di Thailand. Berbagai kerajinan tangan dengan beragam media di jual di sini. Anda akan dengan sangat mudah menemukan furniture dari kayu berkualitas dan bentuk-bentuk yang sangat menarik. Bila anda peminat barang-barang logam, JJ Market juga menyediakannya. Belum lagi beragam souvenir khas Thailand.

Nah bagi yang mau cari sandang murah, JJ Market menyuguhkan berbagai pashmina yang terbuat dari sutra Thailand yang bagus. Beragam pakaian dengan bermacam model. Tidak sulit untuk menemukan toko-toko yang menjual kaos dengan grafiti kreatif dan penuh warna. Atau dress-dress cantik dengan motif memikat yang akan bikin kalap mata. Terlebih karena barang-barang itu berharga sangat murah. Bahkan lebih murah dan berkualitas ketimbang barang yang dijual di pasar Tanah Abang loh.

Makanya, pastikan membawa cukup banyak uang yang telah dikonversi dalam bath. Namun lupa, tidak usah khawatir. Tidak sulit menemukan tempat penukaran uang di Bangkok. Hampir di setiap sudut jalan ada money changer. Lebih mudah menemukannya ketimbang tempat pembelian pulsa telepon genggam. Tidak seperti di Indonesia.

Dan yang paling penting saat berbelanja adalah jangan segan untuk menawar. Tenang saja, umumnya pedagang di JJ market pintar berbahasa Inggris. Namun bila tidak bisa pun, mereka punya cara unik. Tinggal sodorkan saja kalkulator dan pastikan layar di kalkulator menunjukkan harga yang anda inginkan. Bila cocok mereka akan menganggukan kepala, namun bila tidak dia akan kembali mendorong kalkulator ke arah anda dengan harga yang diinginkannya. Kalau anda cukup punya waktu untuk mempelajari bahasa Thailand, cobalah menawar dengan menggunakan bahasa itu. Orang Bangkok menghargai pendatang yang setidaknya bisa sedikit mengucapkan bahasa mereka.

Hal yang paling menarik lagi dari pasar ini adalah larangan merokok. Ini bikin saya merasa sangat nyaman. Sementara di Jakarta harus berjibaku untuk menepis asap rokok yang ditiup semabarangan di udara. Seseorang yang kedapatan merokok di daerah ini akan didenda 2 ribu bath atau sekitar Rp 600 ribu. Peraturan ini diterapkan sejak Juni 2008. Sebenarnya tidak hanya Cathuchak yang menerapkan aturan ini. Banyak toko dan gedung di Thailand memasang larangan serupa atau menyediakan area khusus merokok. Tidak seperti di Jakarta, aturan pelarangan merokok di kota ini sangat keras dan tidak main-main.

Oh ya, kamu mungkin akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengelilingi Chatuchak makanya sebaiknya jangan lupa membawa tabir surya. Karena udara di Thailand sangat panas. Suhunya mungkin sama dengan di Jakarta, namun Thailand memiliki kelembapan udara yang lebih rendah, sehingga sengatan matahari akan sangat tajam terasa menembus kulit. Berbeda dengan di Jakarta yang kelembapannya lebih tinggi.

Namun bila tak ingin berpanas-panas mampir saja ke MBK. MBK adalah mall yang juga menyediakan berbagai macam barang dan souvenir khas Thailand. Namun karena berada di dalam gedung, harga barangnya juga lebih mahal. Sementara usaha tawar menawar pun tak akan banyak membantu. Harganya hanya akan turun sedikit. Anda juga bisa mampir ke Siam Centre yang berada tak jauh dari MBK dan berburu barang murah dan menarik di sana.

Tak terasa persedian bath di dompet tinggal sedikit. Padahal tadinya tidak mau belanja banyak. Dasar perempuan hehehe. Hahhh puasnya berwisata belanja di Bangkok. “Kap Khun Kap,” ujar saya pada Mr Bandit, mengakhir hari itu.

Leave feedback
Recent Posts
bottom of page