top of page

MENYUSURI UNESCO CITY

Di Inggris terdapat sejumlah kota yang begitu dijaga kondisi bangunan dan tata kotanya, sehingga dinobatkan sebagai salah satu kota yang berada di bawah lindungan UNESCO. Kota-kota tersebut DI antaranya adalah York, Durham, dan Bath.

Saat itu musim semi ketika saya mengunjungi York. Kota tersebut hanya 1 jam perjalanan dari Newcastle menggunakan kereta. Begitu keluar dari stasiun kereta saya langsung disuguhi pemandangan yang indah dari pohon-pohon berbunga pink yang bermekaran di kota. Pohon-pohon seperti ini susah ditemukan di Newcastle padahal berada di satu negara dan iklim yang sama. Saya dan seorang teman menjelajahi kota tersebut dengan berjalan kaki. Sayangnya, di York sulit sekali menemukan museum gratis. Berbeda dengan museum kota lain di Inggris yang gratis, di York saya harus membayar.

Sebuah kastil berdiri di tengah kota, sementara pusat kota York terdiri dari deretan toko dengan bangunan yang tampak kuno. Sebuah gang pasar bernama The Sambles mirip sekali dengan Diagon Alley, di film Harry Potter. Kota itu menjadi tujuan banyak turis yang ingin merasakan suasana kota kuno, namun juga jadi serbuan para pengunjung yang ingin membeli barang-barang bermerk dengan harga murah. Sebuah tempat perbelanjaan besar di pinggiran kota York yaitu York Designer Outlet, menyediakan berbagai sandang merk terkenal dengan harga diskon hampir sepanjang tahun.

Kota lain yang dilindungi Unesco adalah, Bath. Saya mengunjungi kota ini pada musim panas, dua minggu sebelum deadline pengumpulan disertasi saya. Kota ini terasa lebih kuno daripada York. Bila York menghadirkan nuansa tahun 1400-an, Bath mengantongi sejarah yang lebih panjang. Bahkan beberaoa abad sebelum masehi dan pada masa pemerintahan romawi kuno.

Kota tersebut diberi nama Bath bukan tanpa alasan. Kota ini memang memiliki sebuah kolam pemandian air panas yang hangat sepanjang tahun bahkan ketika winter. Kolam itu sudah berumur ribuan tahun. Sebagian kompleks kolam masih digunakan sebagai tempat pemandian. Sementara sebagian lainnya dijadikan museum. Disamping kolam tersebut terdapat katedral tua yang pelatarannya digunakan sebagai panggung para seniman jalanan dengan deretan bangku yang berada mengitari pelataran tersebut.

Kota itu juga dialiri sebuah dam di tengah kota yang didesain memiliki air terjun mini yang melintang dari sisi kiri ke kanan badan sungai. Di sepanjang sungai bagian kanan terdapat bangku-bangku yang bisa digunakan oleh para pengunjung untuk menikmati sungai. Sementara pada bagian kirinya, terdapat sebuah taman kota berbayar yang sangat indah dan

terawat dengan baik dan rapi

Tak jauh dari Bath, ada Stonehenge. Banyak orang tentu pernah mendengar nama situs bersejarah ini. Bahkan bagi pengguna komputer dengan sistem pengoperasian windows, akan menemukan foto situs ini di pilihan default wallpaper yang disediakan. Situs tersebut berupa sejumlah bongkahan batu yang tersusun dengan pola tertentu di sebuah lapangan yang sangat luas dan berumur berabad-abad lalu.

Namun hingga sekarang tidak ada teori yang mampu menjelaskan mengapa dan dengan apa Stonehenge dibuat. Kemisteriusannya telah menjadi salah satu komsumsi para penggemar teori konspirasi alien. Ada yang bilang bahwa batu-batuan tersebut disusun oleh alien. Ada pula yang berspekulasi bahwa Stonehenge adalah kuil bagi para penduduk yang tinggal di tempat ini.

Sejumlah ahli juga berpendapat bahwa situs tersebut adalah komplek pemakaman. Hal ini menyusul banyaknya rangka manusia yang ditemukan di sekitar tempat itu. Namun pakar lainnya berpendapat, tulang belulang yang ditemukan adalah milik pekerja yang meninggal saat membangun Stonehedge. Sejumlah orang berasumsi, Stonehenge menjadi tempat sembahyang dan ziarah sekte keagamaan dan kelompok Druids.

Pada pertengahan musim panas dan dingin, turis akan semakin banyak berdatangan. Mereka ingin menyaksikan posisi matahari terbit yang tepat berada di tengah dua bagian batu yang dipercaya dipergunakan sebagai pintu masuk.

Untuk menuju Stonehenge, kami harus menumpang tur khusus untuk situs tersebut. Tidak adalagi bus umum yang melintasi daerah tersebut. Dari pintu masuk hingga lokasi Stongehenge berada, turis bisa memilih. Berjalan kaki melintasi padang rumput yang luas atau menaiki shuttle bus yang telah disediakan. Pengunjung perlu membayar tiket masuk yang cukup mahal. Untungnya saya bisa masuk dengan gratis karena menjadi anggota English Heritage card yang saya beli seharga 36 pound di Tynemouth Castle.

Saya juga menikmati keindahan Durham. Sebuah kota kecil yang berada hanya 15 menit naik kereta dari Newcastle. Kota ini akan tampak indah saat musim gugur tiba. Sungai yang membelah kota terlihat begitu berwarna karena pohon-pohon yang daunnya berubah warna warni. Di kota ini terdapat dua bangunan peninggalan yang juga dilindungi Unesco, yaitu Durham Cathedral dan Castle. Cathedral ini pernah dipakai untuk syuting sebuah adegan dalam film Harry Potter. Terlihat begitu megah di dalam dan luarnya. Pengunjung bisa masuk ke dalamnya dengan gratis.

Sementara untuk berkeliling kastil Durham , saya perlu membayar tiket khusus pelajar seharga 5 pound. Sayangnya para pengunjung tidak lantas diberikan akses untuk berkeliling ke seluruh sudut kastil karena bangunan tersebut masih digunakan sebagai sebagai akomodasi bagi para mahasiswa Durham University. Sehingga area yang beoleh dijelajahi hanya lantai satu dan basement, itupun harus ditemani oleh seorang pemandu pada jam-jam yang telah ditentukan. Meskipun demikian, Durham tetap jadi salah satu kota di Inggris yang patut disinggahi.

Leave feedback
Recent Posts
bottom of page