top of page

BELFAST: JEJAK RAKSASA DI NEGERI KURCACI

Melarikan diri dari puyengnya menyusun disertasi, saya dan sahabat saya Junita, pergi ke Belfast, Irlandia. Saat itu adalah dua hari setelah ulang tahun saya ke-29. Belfast adalah kota di bagian utara Irlandia yang masuk dalam wilayah United Kingdom. Sementara bagian selatan Irlandia telah memisahkan diri dan menjadi negara mandiri.

Karenanya, kami tidak perlu mengurus visa untuk masuk ke Belfast, cukup dengan menggunakan visa pelajar yang kami miliki. Namun kami tidak bisa memasuki batas wilayah antara Belfast dan Dublin padahal jarak kedua kota tersebut hanya 2.5 jam perjalanan. Untuk masuk ke sana kami perlu membuar visa Irlandi.

Sebenarnya, pengurusan visa Irlandia gratis, tapi karena rencana itu dibuat sangat mendadak, kami tidak sempat mengurus visa. Visa Irlandia beres dalam waktu sekitar 3 minggu, sementara kami akan pergi ke wilayah itu dua hari lagi. Bila berani, bisa saja masuk dengan ilegal dengan menumpang bus yang jarang diperiksa petugas. Namun kami tidak mau ambil resiko, berhubung kalau ketahuan bisa-bisa visa pelajar kami dicabut.

Hal pertama yang kami sadari dari Belfast adalah sedikitnya Muslim di negara itu. Di jalanan hampir tidak ada perempuan yang berhijab seperti kami.

Namun bukannya diberi tatapan aneh, kami malah disambut dengan keramahan orang-orang Belfast. Saya nobatkan Belfast sebagai kota teramah di Inggris.

Kemanapun kami berjalan, selalu saja ada yang menyapa, How Yah! Dan berbicara tentang cuaca sepintas lalu. Orang asing bisa saja menghampiri kami dan mengajak mengobrol berbasa basi. Di dalam bus, ketika kami kebingungan mencari jalan, mereka berinisiatif bertanya dan menunjukkan arah yang benar. Saat iseng mengunjungi kebun binatang Belfast, kami sering diajak mengobrol oleh keluarga

yang datang ke tempat itu, tentang prilaku binatang yang kami lihat atau betapa rewelnya anaknya mereka.

Belfast punya keindahaan alam yang luar biasa. Kami mengunjungi Carrick de Rope dan Giant Coastway. Tempat wisata itu berada di pinggir kota Belfast sehingga kami harus menumpang kereta yang berjalan dengan sangat lambat lalu menyambung perjalanan dengan bus khusus bernama Giant Coastway Bus. Bus itu semacam shuttle yang akan membawa kami ke setidaknya 13 situs wisata. Kami bisa memilih untuk turun di mana saja. Sayangnya kami hanya punya waktu sedikit sehingga hanya menghabiskan waktu di dua tempat itu.

Yang menarik dari Carrick de Rope adalah tebing-tebing batu kapurnya yang indah. Namun, hal yang paling dicari turis di tempat itu adalah sensasi menyeberangi jembatan tali yang dipasang menghubungkan dua buah bukit. Bagi kami yang orang Indonesia, jembatan tali seperti itu bukan barang baru. Di Indonesia bahkan banyak jembatan yang lebih berbahaya dari pada itu.

Untuk masuk ke kawasan jembatan perlu membayar uang 5 pound. Sebelum bertemu jembatan, turis akan disuguhi jalur pendakian dengan pemandangan padang rumput dan bukit hijau yang menyejukkan mata. Antrian untuk menaiki jembatan tali itu sangat panjang. Hanya maksimal delapan orang yang dibolehkan melewati jembatan secara bersamaan. Yang lainnya harus

menunggu giliran. Pemandangan dari atas bukit begitu indah.

Sementara pemandangan yang sangat magis saya temukan di Giant Coastway. Saya begitu terkesima dengan kekuasaan Tuhan yang bisa menciptakan kontur tanah dan batuan yang berbentuk balok hexagonal yang unik. Tempat itu disebut Giant Coastway karena batuan-batuan itu terlihat seperti jejak kaki raksasa yang melintasi pinggir pantai. Untuk masuk ke tempat ini sebenarnya gratis. namun bagi turis yang ingin menikmati portable audio guide harus membayar cukup mahal untuk menggunakan fasilitas tersebut.

Di kota Belfast banyak pula tempat yang menarik dikunjungi. Para penggemar film Titanic bisa mengunjungi museum Titanic yang memberikan pengalaman 4 Dimensi bagi para pengunjungnya. Belfast memang identik dengan Titanic karena di kota inilah, kapal naas fenomenal tersebut dibuat. Tak hanya itu, penggemar serial Game of Thorne bisa mengunjungi studio filmnya dan mengunjungi beberapa lokasi syutingnya yang tersebar di Belfast. Kota ini pun identik dengan bir, daun semanggi berdaun empat, dan kurcaci keberuntungan, lephencraun. Tiga hal yang menjadi ciri khas dan mitos di seluruh tanah Irlandia.

Leave feedback
Recent Posts
bottom of page