top of page

ANTIK (KUWAIT – 4)

Saya lumayan suka museum. Makanya saya sering memasukkan museum dalam daftar tempat yang harus dikunjungi ketika saya berada di luar negeri. Kuwait juga punya banyak museum, ada sekitar 17 museum seni dan sejumlah museum bertema berbeda di Kuwait City. Sementara saya hanya sempat mengunjungi dua museum di Kuwait City dan satu museum di dekat Mangaf.

Museum pertama yang saya kunjungi adalah Kuwait House of National Memorial Museum. Museum ini memberikan informasi kepada pengunjung tentang kenangan akan perang teluk. Perang teluk terjadi pada 2 Agustus 1990. Ketika itu Irak tanpa diduga menyerang Kuwait. Pemerintah Kuwait tidak menyangka Irak akan melakukan hal tersebut, karena selama ini, pemerintah Kuwait berhubungan baik dengan Irak. Bahkan mendukung kepemimpinan Saddam Hussein ketika itu. Selama berlangsungnya perang Irak-Iran pun, Kuwait membantu Irak dengan mengirimkan suplai minyak secara gratis.

Invasi Irak ke Kuwait disebabkan oleh kemerosotan ekonomi Irak setelah Perang Delapan Tahun dengan Iran dalam Perang Iran-Irak. Irak juga terjerat utang luar negeri dengan beberapa negara, termasuk Kuwait dan Arab Saudi. Irak berusaha meyakinkan kedua negara tersebut untuk menghapuskan utangnya, namun ditolak. Selain itu, Irak mengangkat masalah perselisihan perbatasan akibat warisan Inggrisdalam pembagian kekuasaan setelah jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki.

Tengah malam tanggal 2 Agustus 1990 Irak secara resmi menginvasi Kuwait, dengan membombardir ibu kota Kuwait City dari udara. Meskipun Angkatan Bersenjata Kuwait, baik kekuatan darat maupun udara berusaha mempertahankan negara, mereka dengan cepat kewalahan. Namun, mereka berhasil memperlambat gerak Irak untuk memaksa keluarga kerajaan Kuwait untuk meloloskan diri ke Arab Saudi, beserta sebagian besar tentara yang masih tersisa. Lalu Kuwait dijadikan provinsi ke-19 Irak dengan nama Saddamiyat Al-Mitla` pada tanggal 28 Agustus 1990.

Akibat invasi ini, Kuwait meminta bantuan Amerika Serikat tanggal 7 Agustus 1990. Sebelumnya Dewan Keamanan PBB menjatuhkan embargo ekonomi pada 6 Agustus 1990. Amerika Serikat mengirimkan bantuan pasukannya ke Arab Saudi yang disusul negara-negara lain baik negara – negara Arab, Afrika, eropa, maupun Asia.

Presiden Amerika Serikat George H. Bush diizinkan menyatakan perang oleh Kongres Amerika Serikat tanggal 12 Januari 1991. Operasi Badai Gurun dimulai tanggal 17 Januari 1991 pukul 03:00 waktu Baghdad yang diawali serangan serangan udara masif atas Baghdad dan beberapa wilayah Irak lainnya.

Irak melakukan serangan balasan dengan memprovokasi Israel dengan menghujani Israel terutama Tel Aviv dan Haifa, Arab Saudi di Dhahran dengan serangan rudal Scud B buatan Sovyet rakitan Irak, yang bernama Al Hussein. Irak juga melakukan perang lingkungan dengan membakar sumur sumur minyak di Kuwait dan menumpahkan minyak ke Teluk Persia.

Sempat terjadi tawar-menawar perdamaian antara Uni Sovyet dengan Irak yang dilakukan atas diplomasi Yevgeny Primakov dan Presiden Uni Sovyet Mikhail Gorbachev namun ditolak Presiden Bush pada tanggal 19 Februari 1991. Sementara Sovyet akhirnya tidak melakukan tindakan apa pun di Dewan Keamanan PBB semisal mengambil hak veto, meskipun Uni Sovyet pada saat itu dikenal

sebagai sekutu Irak, terutama dalam hal suplai persenjataan. Pada tanggal 27 Februari 1991 pasukan Koalisi berhasil membebaskan Kuwait dan Presiden Bush menyatakan perang selesai.

Kenangan perang teluk yang pendek itu, diabadaikan Kuwait lewat diorama-diorama yang mereka pajang di museum tersebut. Lumayan bagus sih bentuknya. Tapi sayangnya, ruangan museum itu terlalu gelap sehingga sulit untuk melihat diorama tersebut dengan baik. Selain itu, diorama yang terdapat di museum itu tidak dilengkapi dengan penjelasan dalam bahasa Inggris. Jadi sulit mengerti bila kita tidak didampingin petugas museum.

Oh ya, kebanyakan orang Kuwait masih menyimpan kemarahan akan perang Teluk. Penduduk Kuwait misalnya tidak suka bila dokter yang menangani mereka berasal dari Palestina. Dulu banyak sekali dokter dari negara itu, hingga Irak menginvasi Kuwait saat perang teluk dan Palestina mendukung Irak. Sakit hati atas penyerangan itu masih tersisa sampai sekarang. Sehingga kini, rumah sakit Kuwait lebih banyak memperkerjakan dokter-dokter dari Mesir.

Pengetahuan saya tentang perang teluk bertambah ketika mengunjungi Al-Qurain Martyrs’ Museum, yang terletak di distrik Al-Qurain. Al-Qurain sebenarnya adalah sebuah rumah yang digunakan oleh 19 laki-laki Kuwait dari kelompok resistan Messila sebagai tempat persembunyian selama invasi Irak. Di sana mereka berkumpul dan menyusun strategi untuk mengalahkan Irak.

Sayangnya, aktivitas tersebut diketahui oleh pasukan patroli Irak pada pada 24 februari 1991. Pasukan Irak kemudian menghancurkan rumah tersebut. Dari 19 orang tersebut, 12 orang meninggal dan tujuh lainnya terluka. Di museum tersenbut, pengunjung bisa melihat reruntuhan bangunan, mobil-mobil yang hancur karena ditembaki, dan tank yang digunakan pasukan Irak

untuk menghancurkan rumah tersebut.

Museum lainnya yang sempat saya kunjungi adalah Historical Vintage and Classic Cars Museum Kuwait yang terdapat di Shuwaikh Industrial Area, Block One, Street 49. Museum ini belum lama berdiri pada 11 Oktober 2010 lalu. Di museum ini, kita bisa melihat koleksi mobil-mobil antik. Museum ini juga menunjukkan kegilaan orang-orang Kuwait terhadap mobil.

Sayangnya waktu saya ke sana kami tidak bisa masuk ke dalam museum karena sedang ada perbaikan. Namun saya dan rombongan wartawan dibolehkan untuk melihat bangunan di sebelahnya yang dijadikan sebagai tempat pendidikan berlalu lintas bagi anak-anak. Semacam taman lalu lintas yang ada di Bandung lah. Biasanya museum ini dibuka setiap hari pukul 9 hingga satu siang lalu dibuka kembali pada pukul lima sore hingga delapan malam.

Ratusan mobil klasik dipajang di museum tersebut. Salah satu koleksinya adalah mobil yang digunakan oleh kepala negara Kuwait, Sheikh Jaber Al-Ahmad Al-Sabah ketika dia menjabat sebagai gubernur di Ahmadi. Lalu ada mobil kepresidenan yang digunakan oleh Amir Kuwait, Sheikh Abdullah Al-Salem Al-Sabah. Selain itu ada pula mobil-mobil yang memiliki reputasi internasional. Misalnya mobil yang digunakan dalam film agen rahasia James Bond 007 yaitu Aston Martin DB5. Ada juga versi asli mobil yang digunakan dalam film kartun cars.

Selain museum-museum tersebut, saya juga sempat melewati museum maritim dan museum seni modern Kuwait, sayangnya saya tidak bisa masuk ke dalamnya karena ketika itu masih pagi. Ada juga museum limu pengetahuan di kota itu. Panitia acara ACD menjadwalkan para wartawan untuk mengunjungi museum itu. Namun kami, wartawan Indonesia tidak bisa ikut karena harus ke KBRI untuk mewawancarai perwakilan Indonesia di KTT. Wartawan Filipina bilang, kami tidak terlalu rugi tidak datang ke museum itu. Mereka bilang, Filipina punya museum ilmu pengetahuan yang lebih bagus dari itu. Saya sayangnya juga tidak sempat mengunjungi museum sadu atau tekstil asli dari Kuwait serta museum kebudayaan Islam, Dar-Al, yang menggunakan bekas gedung rumah sakit Amerika.

Leave feedback
Recent Posts
bottom of page