top of page

LEEDS: MARI MULAI LIBUR MUSIM DINGIN


Winter break akhirnya tiba, pertengahan Desember. Sebenarnya tidak benar-benar libur.Awal tahun, bakal ada tugas dan ujian yang menanti. Jadi pilihannya cuma dua.Mendekam di perpustakaan selama libur atau memaksakan diri pergi jalan-jalan. Jadi saya putuskan menghabiskan waktu sembilan hari untuk jalan-jalan. Berhubung setelah ujian pada Januari nanti, tidak ada lagi peluang untuk liburan karena beberapa hari setelahnya perkuliahan semester 2 mulai. Nasib kuliah pascasarjana di Inggris, semua jadwal perkuliahan dipadatkan, tiga semester dalam satu tahun, dengan hanya dua kali kesempatan libur panjang yang waktunya tidak lebih dari sebulan.

Lalu 15 Desember 2014, saya putuskan untuk

liburan sendirian, mengunjungi tujuh kota besar di Negara ini. Pakai kereta tentunya.Saya kapok berpergian jauh dengan menggunakan bus di sini, dijamin mabuk darat, padahal selama di Indonesia saya tidak punya masalah dengan bus. Supir bus di Inggris tidak lebih baik dari supir bus Pantura. Seenaknya menggas, membelok, mengerem, alhasil kepala pusing dan ingin muntah setelahnya. Jadi pilihan yang paling rasional adalah kereta. Saya perlu moda transportasi yang nyaman karena jadwal perjalanan yang saya bikin sangat padat.

Kereta membuat waktu perjalanan berkurang setengahnya.Lagipula saya tidak boleh sakit karena setelahnya harus konsentrasi lagi belajar untuk ujian. Vitamin, minyak tawon, dan plester luka, siap sedia di dalam tas. Sepatu jalan yang nyaman, kaos

kaki tebal, dan jaket tahan angin harus dipakai kerena suhu udara semakin dingin. Jangan lupa, puluhan coklat bar -yang kemudian membuat gigi saya harus ditambal- untuk menahan lapar.

Tujuan pertama saya adalah Leeds. Kenapa? Hmmm… sebenarnya tidak ada yang menarik di Leeds.Alasan utamanya mengunjungi teman dan sebenarnya sebelum memutuskan untuk kuliah di Newcastle, Leeds masuk dalam pertimbangan saya.Kereta saya pukul 6 pagi. Masih terlalu malam, karena matahari baru terbit jam sembilan selama musim dingin.

Siang hanya bertahan selama 7 jam.Jadi orang tropis memang benar-benar beruntung.Hidupnya seimbang. Lama siang dan malam masing-masing

12 jam. Siang panas, malam dingin. Cuma ada dua musim, hujan dan kering, yang sebenarnya tidak membawa banyak masalah.Kecuali banjir dan inflasi tinggi yang seharusnya bisa ditangani kalau pemerintahnya peduli.Tidak pernah terlalu dingin dan terlalu panas.Benar-benar tempat yang pantas untuk ditinggali.Kangen.

Saya sampai di Leeds dua jam kemudian. Kesan pertama saya, kota ini membosankan. Wilayah Leeds jelas lebih besar daripada Newcastle, tapi tidak ada yang istimewa di sini. Hanya beberapa bangunan yang menarik untuk dilihat.Jadi saya putuskan untuk langsung mengunjungi tempat tinggal teman saya. Saya akan menumpang semalam di kamarnya. Karena teman saya ini laki-laki, jadi dia harus mengungsi ke rumah temannya

yang tidak terlalu jauh dari sana dan saya bebas menggunakan kamarnya yang bekas hotel itu dengan semua bahan makanan di dalamnya hahaha.

Rencananya memang begitu. Demi menghemat budget saya akan menumpang di rumah pelajar Indonesia lain di setiap kota. Kalau tidak ada tumpangan, saya hanya akan singgah di kota itu dan langsung melanjutkan perjalanan setelahnya ke kota lain.

Sayangnya, teman saya yang tampan ini –maklum mantan abang Jakarta- tidak bisa menemani ke mana-mana karena dia harus memimpin acara persatuan pelajar Indonesia di Leeds karena dia jadi ketuanya.Eksis benar memang.Tidak masalah bagi

saya, karena jalan sendirian lebih bebas. Sebagai seorang peragu, saya memilih perjalanan dengan sedikit orang karena tidak mau membuat orang lain ikut ragu gara-gara saya.

Saya tidur dulu sebentar sebelum berkunjung ke pasar tradisional Leeds, Kirk Market. Pasar ini sudah ada sejak 1800-an. Saya selalu suka pasar tradisional karena tempat ini yang paling mencerminkan kehidupan masyarakat di suatu kota. Selain pasar, ya museum. Museum di Inggris umumnya tutup pada hari Senin, seperti kebanyakan museum di negara lain termasuk Indonesia.

Museum-museum di Inggris menarik untuk

dikunjungi terutama karena gratis dan interaktif. Barang-barang yang dipajang terjaga dengan baik dan informasi disajikan dengan interaktif, umumnya dalam bentuk permainkan. Ini bikin orang-orang bisa menghabiskan waktu seharian di satu museum tanpa bosan. Untuk sebuah museum kota, pemerintah biasanya akan memberikan informasi soal kota itu dengan kronologis waktu yang tidak main-main, dimulai sejak zaman es ketika kota itu terbentuk karena proses alam hingga berpenghuni dan menjadi kota modern.

Dari sini saya jadi tahu, Leeds memang bukan kotawisata. Kota ini dibuat sebagai kota industri, pendidikan, dan pemukiman. Leeds memang terletak berdekatan dengan kota besar lainnya, jadi kota ini layaknya jembatan ekonomi di Inggris raya.

Leave feedback
Recent Posts
bottom of page