top of page

CAMBRIDGE: UNIVERSITAS SEPEDA

Saya menaiki bus paling pagi menuju stasiun kereta Nottingham.Kereta saya ke Cambridge berangkat pukul 6 pagi.Butuh dua jam perjalanan hingga akhirnya sampai ke kota itu. Dan, ini menjadi perjalanan terberat saya. Berhubung Cambridge adalah kota kecil dengan stasiun yang juga kecil, mereka tidak punya tempat penitipan barang. Saya hanya punya waktu sampai jam 3 sore untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya. Jadi saya benar-benar harus menggunakan waktu sebaik mungkin sementara tas punggung saya semakin berat dan menghalangi langkah saya.

Sebenarnya dulu ada tempat peminjaman sepeda di dekat stasiun yang juga menyediakan jasa penitipan barang.Tapi, sejak ada aktivitas rekonstruksi di stasiun tersebut, tempat penitipan sepeda itu pindah dan saya tidak tahu mereka pindah ke mana. Akhirnya, tasitu nangkring di punggung saya selama perjalanan di Cambridge.

Hal pertama yang saya identifikasi dari Cambridge adalah sepeda. Hampir semua penduduk kota ke mana-mana menggunakan sepeda.

Di stasiun ada tempat parkir khusus sepeda dan jumlah sepeda yang dititipkan banyak sekali. Mungkin karena kota ini tidak terlalu jauh dari London, sehingga banyak penduduknya yang jadi komuter.

Mereka akan menggunakan sepeda dari rumah ke stasiun Cambridge kemudian menyambung kereta ke tempat kerjanya atau menghadiri pertemuan bisnis di London. Maklum, Cambridge itu semacam Silicon Valley-nya Amerika. Di kota ini banyak start-up company, umumnya di bidang software dan biomedical. Sehingga, para pengusaha pemula itu punya banyak kepentingan bisnis di

London sebagai pusat perputaran uang di Inggris.

Cambridge bukan kota yang terlalu bagus. Pariwisata utama kota ini cuma bangunan University of Cambridge. Umumnya turis yang datang penasaran seperti apa universitas top dunia itu. Seperti apa mahasiswa-mahasiswa yang termasuk dalam golongan si-satu persen terpintar dunia itu. Bangunan universitasnya bagus berasitektur klasik khas Eropa.

Sebenarnya ada tur yang memungkinkan turis untuk bertandang masuk ke gedung utama universitas yang sangat bersejarah, tapi saya sudah cukup puas

untuk melihatnya dari luar.Lagipula, meskipun bangunan kuno, gedung utama itu masih digunakan oleh mahasiswa Cambridge sebagai tempat akomodasi. Sehingga, tur tersebut tidak akan memungkinkan turis untuk masuk ke banyak tempat di gedung dan biasanya dilarang memotret.

Di sini para mahasiswanya dibagi atas beberapa college. Setiap college punya gedung sendiri sebagai tempat akomodasi.Kalau suka membaca Harry Potter, sistemnya seperti Slytherin, Griffindor, Hufflepuff, dan Ravenclaw. Hanya di Cambridge, jumlah collegenya lebih banyak. Di Inggris, setahu saya ada tiga

universitas yang masih menerapkan sistem ini, yaitu Cambridge, Oxford, dan Durham.

Tempat lain yang cukup menarik dikunjungi adalah sungai Cambridge. Turis biasanya membayar sekitar 10 pound untuk menyewa perahu dan berlayar menyusuri sungai. Kegiatan yang ini jelas tidak akan saya lakukan. Saya tidak bisa berenang. Bukannya malah menikmati pemandangan, saya akan sibuk khawatir kalau-kalau perahunya tenggelam.

Selebihnya, kota ini biasa saja. Saya menghabiskan waktu lama untuk duduk dan makan di city centre Cambridge yang di tengah jalanan-nya dipenuhi sepeda yang diparkir si pemilik. Sampai akhirnya mendekati jam keberangkatan kereta, saya kembali ke stasiun untuk menuju London.

Leave feedback
Recent Posts
bottom of page