top of page

EDINBURGH: PARISNYA INGGRIS

  • Writer: Fitria Andayani
    Fitria Andayani
  • Jan 19, 2015
  • 2 min read

LIburan musim dingin saya ternyata belum benar-benar berakhir. Setelah menyelesaikan ujian, saya kembali melakukan perjalanan.Kali ini ke Skotlandia yang pemerintahannya masih di bawah Kerajaan Inggris. Sejumlah partai politik dan kelompok advokasi di Scotland tidak berhasil memaksakan kemerdekaan wilayah itu dari pengaruh Inggris pada akhir 2014. Saat polling dilakukan, jumlah masyarakat yang menginginkan Scotland berpisah dari Inggris kalah banyak.

Ada banyak alasan mengapa Scotland ingin memisahkan diri. Salah satunya, mereka memiliki bentuk uang yang berbeda. Uang kertas pound Scotland tidak serupa dengan uang pound yang digunakan di kawasan Inggris. Lucunya lagi, uang kertas pound Inggris bisa digunakan di Scotland,

sementara uang kertas Scotland kadang tidak bisa digunakan di Inggris. Pemilik pound Scotland harus menukar uang tersebut ke bank terdekat sebelum bisa menggunakannya untuk transaksi.

Wilayah itu juga memiliki bendera yang berbeda dengan Inggris. Dari sisi kekakayaan alam, Scotland memiliki wilayah yang kaya dengan minyak dan mineral.Berbeda dengan wilayah Inggris yang miskin barang tambang, paling hanya batubara. Scotland merasa, kekayaan alam mereka banyak diekspolitasi hanya untuk memenuhi kebutuhan Inggris Raya. Soal keindahan alam, Scotland punya potensi pariwisata yang luar biasa. Kontur alam yang tidak bisa membuat wilayah ini menjadi tujuan banyak pecinta gunung dan ski. Semua potensi tersebut membuat sejumlah rakyat Scotland yakin, mereka

bisa hidup mandiri tanpa harus bergabung dengan sebuah negara kesatuan.

Kota pertama yang saya kunjungi di Scotland adalah Edinburgh, yang merupakan ibukota wilayah tersebut. Saya benar-benar terbuai dengan keindahan kota ini. Dibandingkan kota-kota yang pernah saya kunjungi di Inggris, Edinburgh adalah yang paling indah.Tata kota dan arsitektur kotanya sangat klasik. Di setiap perempatan jalan besar terdapat patung-patung yang menarik.Ada yang bilang kalau bentuk tata kota Edinburgh adalah yang seharusnya diterapkan diParis.

Sesampainya di Edinburgh saya langsung mengitari Princess Street Garden.Taman ini sangat indah dengan sebuah kolam air mancur indah di

tengahnya.Di dekatnya ada Scottish National Gallery yang memcerikan banyak hal tentang Scotland dan alasan mereka ingin berpisah dari Inggris. Di sepanjang jalan saya bisa mendengarkan musisi jalanan yang memainkan musik khas Scotland yang riang dengan alat musik tradisionalnya, Bagpipes. Musisi itu menggunakan kostum khas Scotland berupa rok yang disebut Kilt. Kilt punya motif tartan dan warna berbeda-beda yang disesuaikan dengan klanmasing-masing penduduk. Scotland punya puluhan klan semacam suku di Indonesia.

S

aya juga mengunjungi kastil Edinburgh yang berada di atas bukit.Kastil ini digunakan sebagai benteng pertahanan ketika zaman perang.Untuk masuk ke kastilnya ini pengunjung harus membayar 16 pound.Untungnya saya punya kartu English Heritage yang bisa saya gunakan untuk masuk gratis ke ratusan kastil di Inggris atau mendapatkan diskon dari biaya masuk sesungguhnya.Sehingga saya hanya perlu membayar 6 pound.Dari kastil ini, pengunjung bisa melihat seluruh kota yang sangat indah.

Tempat lain harus dikunjungi di Edinburgh adalah Carlton Hill. Ini adalah taman di atas bukit yang didedikasikan untuk penduduk kota yang diinisasi oleh sejarahwan dan diplomat terkenal di Scotlandia, David Humes. Jadi siapapun bisa mendaki ke atas bukit tersebut dengan gratis.Dari bukit ini, pengunjung bisa melihat keseluruhan Kota.Di atas bukit ini ada bangunan serupa Pantheon yang tidak selesai dibangun.Sehingga hanya ada tampak depannya saja.Kemudian sebuah kastil, planetarium, dan dome.Saya menghabiskan waktu untuk duduk lama sekali di atas bukit ini saking indahnya.

Edinburgh punya banyak tur hantu yang ditawarkan oleh banyak agen pariwisata di jalanan kota. Meskipun penduduk Inggris termasuk penduduk yang paling tidak religious di Eropa, namun mereka percaya keberadaan makhluk gaib.Bagi yang tertarik bisa membeli tiket di booth-booth tur yang ada di jalan. Tur baru mulai pada malam hari dan pemilik tiket akan dibawa ke bangunan-bangunan kuno di kota tersebut yan terkenal angker dan memiliki sejarah kelam pertumpahan darah semasa zaman perang. Bahkan banyak pula tur yang menjanjikan para partisipan untuk melihat hantu yang sesungguhnya.Tur ini menjadi lebih kreatif dan diikuti lebih banyak orang saat perayaan Halloween tiba pada 31 Oktober.

Comments


Leave feedback
Recent Posts

© 2023 by DO IT YOURSELF. Proudly created with Wix.com

bottom of page